Jumat, 14 Mei 2010

MODEL AKTIVITAS FISIK ANAK BESAR



A. Model-model latihan anak besar

v Latihan Fleksibilitas

Hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan latihan fleksibilitas pada tahap ini adalah :

• Rencanakan program latihan yang akan diterapkan

• Persiapkan (seandanya ada) fasilitas yang akan digunakan untuk membantu proses dan memperhatikan kenyamanan dan keamanannya

• Yakinkan bahwa kondisi anak baik untuk melakukan aktivitas latihan

• Apabila anak dalam jumlah yang cukup banyak maka pengaturan situasi perlu diperhatikan agar tetap ada dalam pengawasan

• Memberikan contoh gerakan yang benar dan dengan ketentuan yang jelas dan mudah dipahami (tugas gerak yang jelas dan mudah) oleh anak

• Perhatikan sistematika gerakan demi gerakan

• Gerakan yang salah harus sesegera mungkin diperbaiki malalui pendekatan yang tepat

• Untuk mendapatkan retensi yang baik lakukan dengan pengulangan yang cukup dan tidak terlalu banyak gerakan

v Latihan Kecepatan Gerak

Kecepatan gerak merupakan kemampuan yang terpenting dalam olahraga prestasi. Hampir semua hasil ditentukan oleh kemampuan ini apakah itu jenis olahraga permainan, olahraga beladiri, olahraga siklis, atau olahraga jenis akurasi sekali pun. Karena mayoritas atlet dituntut untuk melakukan lari (run), gerak (move), bereaksi (react), atau merubah arah (change direction) dengan cepat.

Kemampuan ini merupakan kemampuan yang telah dilahirkan (genetic) dan keturunan (herediter) tergantung pada komposisi tipe otot. Kontraksi otot yang cepat terjadi karena proporsi serabut otot cepat (fast twitch fibers) lebih banyak dibandingkan dengan serabut otot lambat (slow twitch fibers).

Pada anak usia tahap permulaan, pelatihan kemampuan ini lebih diarahkan pada bentuk permainan untuk mendapatkan speed, agility dan quickness-nya.

• Speed games

• Agility games

• Reaction games

• Quickness games

• Relays

Bentuk latihan tersebut dapat dilakukan secara terpisah dan atau kombinasi (gabungan).

v Latihan Kekuatan dan Stabilisasi

Kemampuan ini harus dilakukan secara hati-hati karena secara fisiologik kemampuan anak-anak usia ini masih sangat lemah. Oleh karena itu, latihan kemampuan ini dilakukan dengan menggunakan beban sendiri atau dengan alat yang ringan sehingga tidak mengganggu pertumbuhan dan perkembangan fungsionalnya.

Kemampuan kekuatan yang dituju lebih kepada daya tahan kekuatan yang berarti lebih memperhatikan volume karena pengulangannya dibandingkan dengan intensitas bebannya, serta irama gerakan yang tidak cepat.

Harus diperhatikan apabila kita akan memberikan latihan kekuatan lompatan hendaknya dilakukan dengan low impact.

Latihan penguatan (strengthening) yang juga akan membantu tingkat stabilitas saat bergerak pada anak usia ini adalah dengan latihan stabilisasi. Latihan ini boleh dikatakan dengan resiko cedera yang sangat minim dan bahkan untuk orang dewasa (atlet) latihan ini menjadi bagian dari latihan rehabilitasi atau penyembuhan dari cedera. Latihan ini akan lebih baik apabila sudah diperkenalkan pada anak-anak usia sekolah. Mengenai latihan stabilisasi ini yang perlu diperhatikan dari latihan kekuatan dan stabilisasi ini adalah porsi / takaran latihan dan bentuk latihan yang sesuai dan tepat.

v Latihan Daya Tahan

Kemampuan daya tahan adalah kemampuan yang paling jelas dimiliki oleh anak-anak. Pada usia anak-anak tingkat kesadaran akan kelalahan sangatlah kecil. Aktivitas sehari-hari yang dilakukan sangat padat akan tetapi jarang (bahkan tidak pernah) mengeluh kelelahan.

Pelatihan pada kemampuan ini adalah memberikan perlakuan terhadap anak-anak untuk menyelesaikannya dalam waktu yang lama. Dalam latihan ini tingkat kejenuhan dan rasa malas cukup tinggi sehingga dituntut pelatih untuk mampu menciptakan variasi latihan yang banyak dengan menerapkan metode dan bentuk latihan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

Bentuk latihannya lebih dominan permainan yang menuntut aktivitas setiap individu anak (tidak pasif) yang berlangsung cukup lama (waktu yang lama atau pengulangan yang cukup banyak). Untuk menarik perhatian dan minat bergerak maka penggunaan alat bantu yang tepat harus dimaksimalkan.



B. Manfaat aktifitas fisik yang teratur

Ada beberapa manfaat bagi anak besar yang aktif, seperti tubuh mereka dapat melakukan hal-hal yang ingin mereka lakukan. Berikut adalah beberapa manfaat yang anak-anak bisa dapatkan dari aktivitas fisik secara teratur.

Anak besar belajar untuk melatih ketika mereka memiliki kelas olahraga di sekolah mereka, ketika mereka berada di latihan sepak bola, atau ketika mereka terdaftar dalam kelas tari. Mereka juga latihan saat mereka bermain saat istirahat.

Ada beberapa keuntungan untuk anak-anak dari aktif secara fisik dan beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

l Mereka tumbuh memiliki otot dan tulang kuat

l Mereka memiliki tubuh lebih kurus karena olahraga membantu tubuh untuk menggunakan lemak

l Mereka memiliki kesempatan lebih kecil kelebihan berat badan

l Mereka mengurangi risiko pengembangan penyakit seperti diabetes tipe 2, yang umumnya dikenal sebagai juvenile diabetes

l Mereka akan menurunkan kemungkinan memiliki berkembang tekanan darah dan kolesterol masalah ketika mereka menjadi dewasa

l Latihan memberikan kontribusi terhadap pikiran dan tubuh secara keseluruhan pembangunan.

Selain berbagai manfaat kesehatan melakukan olahraga teratur, anak-anak yang tetap aktif secara fisik juga tidur lebih baik. Selain itu, mereka mampu menangani tantangan fisik dan emosional seperti berlari atau belajar untuk ujian jauh lebih baik.

Bahkan, orang tua perlu mendorong anak-anak mereka untuk ambil bagian dalam berbagai kegiatan sehingga mereka dapat mengembangkan dari segala sudut. Ketika anak-anak terlibat dalam aerobik, mereka secara otomatis belajar daya tahan. Selama latihan aerobik, anak denyut jantung lebih cepat dan mereka bernapas lebih keras. Jika dilakukan secara teratur, ia memiliki keuntungan jangka panjang dan memperkuat otot-otot jantung dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyediakan oksigen ke semua sel dan jaringan.

C. Aktifitas fisik mempengaruhi prestasi akademik

Penelitian mempelajari untuk melihat apakah satu episode senam ringan seperti berjalan memiliki keuntungan dan ia menemukan bahwa itu, sebenarnya, bermanfaat bagi fungsi kognitif. Sementara menguji kriteria, peneliti menyadari bahwa ada hasil positif yang terkait dengan aktivitas fisik, dan mengamati bahwa rentang perhatian pada anak-anak meningkat setelah latihan. Sebagian besar studi yang dilakukan memiliki anak kurang dari 10 tahun sebagai peserta.

Para peneliti mengamati bahwa ada setelah episode akut berjalan, anak-anak benar-benar dilakukan lebih baik pada tugas tertentu. Mereka menunjukkan hasil yang lebih akurat dan bahkan jika tugas itu sulit, mereka berkonsentrasi lebih lama. Hal ini menunjukkan efek perilaku, dan itu juga menemukan bahwa ada beberapa perubahan dalam potensi otak mereka. Ini diukur dengan menggunakan sinyal-sinyal listrik saraf.

Namun, bahkan tanpa laporan eksperimen orang dapat dengan mudah setuju bahwa ada manfaat besar dari kegiatan fisik di antara anak-anak. Mereka tumbuh lebih baik, mereka lebih kuat, meningkatkan nafsu makan mereka, dan juga aliran darah dalam tubuh meningkat selama aktivitas fisik mereka.

Aktivitas fisik membantu anak-anak tidur lebih baik dan normal, dan keseluruhan konsentrasi dan kekuatan otak meningkat sebagai hasilnya. Jadi, disarankan bahwa anak-anak harus bermain di luar lebih banyak dan juga menikmati latihan.

D. Tahap Permulaan dan Pembentukan

Pada tahap ini penekanan aktivitas pada pengembangan kemampuan dasar secara menyeluruh dan menyenangkan (FoUNdation) yang tentunya dengan intensitas latihan yang rendah melalui konsep bermain (games). Materi yang diberikan dapat berupa kemampuan keterampilan gerak dasar dan kemampuan fisik dasar.

Latihan kemampuan Keterampilan Gerak

Pelatihan kemampuan keterampilan banyak diperkenalkan pada gerak dasar seperti running, jumping, catching, throwing, batting, balancing, dan rolling yang dilakukan dengan teknik yang benar. Sehingga tercapai tujuan untuk memberikan pengalaman keterampilan yang lengkap dan dilakukan secara benar. Juga mengembangkan kelenturan, koordinasi dan keseimbangan. Dan, yang tidak kalah pentingnya menanamkan sikap dan sifat disiplin diri dan komit terhadap segala aturan dan tata tertib.

Sebagai dukungan pada tahap ini, pelatih harus dapat menciptakan alat bantu yang sesuai dan tepat sehingga hasilnya menjadi efektif, seperti memodifikasi bola agar tidak menjadi beban atau ketinggian basket yang direndahkan sehingga dapat melakukan gerakan teknik dengan benar. Selain itu, pelatih merancang program yang lebih bervariasi agar anak mempunyai kesempatan melakukan (partisipasi) secara maksimal dan memberi kesempatan untuk berkreasi dan berimajinasi dalam setiap gerakan yang dilakukan. Merancang regulasi permainan agar mudah dipahami serta menciptakan situasi permainan yang dapat menumbuhkan sifat inisiatif untuk saling bekerja sama.









Berikut model untuk latihan keterampilan gerak :

TAHAP PERKEMBANGANBENTUK LATIHANLATIHAN-LATIHAN

- Rolling

- Throwing

- Catching

- Kicking

- Dribbling

- Walking on the narrow lines

- Jumping on/off low objects Irama sederhana dan waktu reaksi

- Crawling / rolling

- Front somersault

- Dribbling - Ball Exercises

- Ball Exercises with partner

- Ball hits and throws

- Catching skills

- Rebounding ball catch

- Relays

- Scissors kick handstand

- backward roll

- Cartwheel

- Cartwheel against the wall

Permulaan Persiapan latihan untuk memahirkan keterampilan Keseimbangan sederhana Koordinasi mata dan tangan secara sederhana Orientasi ruang dan perasaan akan posisi tubuh / anggota badan Koordinasi mata dan tangan secara sederhana Latihan mempertinggi / meningkatkan keterampilan







DAFTAR PUSTAKA



http://shterateunsoed.blogspot.com/2009/06/latihan-kecepatan-speed-daya-tahan-dan.html



a textbook of motor development charles b. corbin (second edition)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar