Jumat, 14 Mei 2010

PERKEMBANGAN FISIK dan GERAK BAYI



PETUMBUHAN MASA BAYI

Umumnya ahli psikologi perkembangan membatasi periode masa bayi pada 2 tahun pertama dari periode pascanatal. Masa bayi ini disebut juga sebagai periode vital, karena kondisi fisik dan psikologi bayi merupakan fondasi yang kokoh bagi perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya.



PERTUMBUHAN FISIK

Selama 2 tahun pertaman kehidupan fisik bayi berlangsung sangat ektensif. Pada saat lahir, bayi memilki kepala yang sangat besar dibandingkan dengan bagian tubh lain. Uraia berikut akan memberikan gambaran lebih rinci tentang beberapa apek dari pertumbuhan fisik yang terjadi selama masa bayi.



TINGGI DAN BERAT BADAN

Pada saat dilahirkan, panjang rata-rata bayi adalah 20 inci atau 50 cm, dengan berat 3,4 kg, dibandingkan dengan ukuran tubuh orang dewasa, panjang tubuh bayi lebih dekat dari pada beratnya: panjang bayi yang 20 inci menunjukkan lebih dari satu perempat tinggi orang dewasa, sedangkan 3,4 kg beratnya menunjukkan hanya sebagian kecil dari berat badan orang dewasa (Seifert & Hoffnung, 1994)

Segera setelah bayi menyesuaikan diri dengan kegiatan makan melalui cara menghisap, menelan, dan mencerna, fisiknya bertumbuh dengan cepat.



PERKEMBANGAN REFLEKS

Pada masa bayi, terlihat gerakan-gerakan spontan, yang disebut “reflex”. Reflex adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkoordinir sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta member bayi respons penyesuaian diri terhadap lingkungannya. Sepanjang bulan pertama kehidupannya, kebanyakan reflex menghilang atau menyatukan dengan gerakan yang relative disengaja atau penuh arti. Ketika mereka menguasai kemampuan ini, maka ai disebut “skill” atu keterampilan. Reflex dan skill disebut juga kemampuan motorik (motor abilities).



PERKEMBANGAN KETERAMPILAN MOTORIK

Keterampilan motorik adalah gerakan-gerakan tubuh atau bagian-bagian tubuh yang disengaja, otomatis, cepat dan akurat. Gerakan-gerakan ini merupakan rangkaian koordinasi dari berates-ratus otot yang rumit dan bagian-bagian badan yang terkait, yaitu keterampilan motorik kasar (gross motor skill) dan keterampilan motorik halus (fine motor skill).



KETERAMPILAN MOTORIK KASAR

Keterampilan motorik kasar (gross motor skill), meliputi keterampilan otot-otot besar lengan,kaki,dan batang tubuh,seperti berjalan dan melompat.

Perkembangan Ketrampilan Motorik Selama Masa Bayi

Usia 1bulan:Mengkat dagu sampai tengkurap

Usia 2bulan:Mengkat dada sampai tengkurap

Usia 4bulan:Duduk dengan bantuan

Usia 7bulan:Duduk tanpa batuan

Usia 8bulan:Berdiri dengan bantuan

Usia 9bulan:Berdiri berpegang pada perabot

Usia 10buan:Merangkak

Usia 11bulan:Berjalan dengan dibimbing

Usia 12bulan:Berjalan berdiri sendiri

Usia 13bulan:Naik tangga

Usia 14bulan:Berdiri sendiri

Usia 15bulan:Berjalan

Usia 18bulan:Naik turun tangga tanpa bantuan

Usia 24bulan:Dapat lari dan berjalan mundur



KETRAMPILAN MOTORIK HALUS

Ketrampilan motori harus meliputi otot-otot kecil yang ada diseluruh tubuh,seperti menyentuh dan memegang bayi dilahirkan dengan seperangkat komonen penting yang kelak akan menjadi gerakan-gerakan lengan,tangan dan jari yang terkoordinir dengan baik.Meskipun demikian,pada saat baru lahir bayi masih mengalami kesulitan dalam mengontol ketraplan motorik halusnya.

Bayi yang baru lahir dengan serta mereka akan meraih dan menggenggam objek-ojbek yang dapat mereka lihat dihadapinnya.Tetapi seperti yang mungkin kita perkirakan,mereka sering gagal untuk menggeggam objek-objek tersebut.Mereka sering meyetuh objek tersebut,tetapi gagal untuk memasukan kedalam genggamannya.



PERKEMBANGAN SENSOR

Bayi yang baru lahir telah dilengkapi dengan peralatan yang dirancang sedemikian rupa untuk mengumpulkan informasi. Alat yang berfungsi untuk menangkap informasi inilah yang disebut dengan indra (sense) atau system sensorik. Jadi, semua informasi yang datang kepada bayi adalah melalui indra. Tanpa penglihatan, pendengaran, sentuhan, kecapan, penciuman dan indra lain, otak bayi akan terkucil dari dunia, bayi akan hidup dalam kebisuan, kegelapan, tanpa rasa, tanpa warna dan kehampaan yang kekal.

Dengan demkian indra-indra berfungsi mendeteksi, mentransduksi dan meneruskan semua informasi yang datang padanya. Setiap indra mempunyai satu unsur deteksi yang disebut sebagai reseptor (penerima), yaitu satu sel yang secara khusus hanya memberikn respon terhadap jenis rangsangan yang tertentu saja (Davidoff, 1988). Sensasi (pengindraan) terjadi ketika sekumpulan informasi mengadakan kontak dengan penerima sensor, seperti mata, telinga, lidah, hidung dan kulit.



PERKEMBANGAN OTAK

Pada waktu bayi masih berada dalam kandungan ibunya, badannya telah membentuk sekitar 1,5 milyar sel-sel syaraf per menit. Jadi, pada saat dilahirkan bayi kemungkinan telah memiliki semua sel-sel otak yang akan dimiliki selama hidupnya. Akan tetapi, sel-sel otak tersebut belum matang dan jaringan urat syaraf masih lemah. Oleh sebab itu, segera setelah lahir hingga usia 2 tahun sel-sel otak yang belum matang dan jaringan urat syaraf yang masih lemah itu terus bertumbuh dengan cepet dan dramatis mencapai kematangan, seiring dengan pertumbuhan fisiknya. Pada saat lahir, berat otak bayi seperdelapan dari berat totalnya atau sekitar 25% dari berat otak dewasanya (Myer, 1996, Zigler & Stevenson, 1993)



PERKEMBANGA GERAKAN

· Bangkit untuk berdiri dan bangkit lali duduk kembali.

Untuk melatihnya, dudukkan bayi di permukaan seperti lantai atau kasur, dan biarkan ia mencoba sendiri untuk berdiri atau bangkit untuk kemudian duduk sendiri.

· Mulai mampu memanjat ketinggian 15-30 cm

Dudukkan bayi di lantai dan beri mainan yang disukainya. Ambil mainan tersebut dan letakkan di tempat yang lebih tinggi. Usahakan ia melihat mainan tersebut dipindahkan dan katakan “Ambil nak”, sambil menepuk-nepuk tempat tersebut. Anak akan berusaha meraih mainan tersebut dengan merambat, lalu memanjat tempat tinggi tersebut. Dampingi anak dari belakang sambil beri dorongan. Jika ia menemukan kesulitan bantu dengan mendorong pantatnya.

· Mulai dapat berjalan walau masih 2-3 langkah dan kemudian jatuh terduduk karena keseimbangan belum sempurna. Ketika sudah mulai berjalan, langkah si kecil masih limbung.

· Sudah dapat berjalan.

Kadang-kadang walaupun sudah dapat berjalan si kecil masih suka merangkak, karena aktivitas ini berlangsung lebih cepat, apalagi jika ia menginginkan suatu benda yang jauh untuk dijangkaunya. Ajaklah si kecil berjalan di luar ruangan, misalnya di halaman rumah atau taman. Ia membutuhkan ruang yng luas untuk mencoba kakai-kakinya bergerak lincah. Biarkan ia menjelajah ruangan dengan kakinya tanpa dipegang yang penting awasi agar ia tidak membentur benda keras seperti ujung meja.





DAFTAR RUJUKAN



Hurlock, Elizabet B. 1980. Psikologi dan Perkembangan. Jakarta: Erlangga

( http: www.majalah_ayahbunda.com ) diakses tanggal 6 Oktober 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar