Kamis, 13 Mei 2010

PENGUKURAN KESEGARAN JASMANI (FLEXIBELITY, STRENGTH, and MUSCULAR ENDURANCE)

PENGUKURAN KESEGARAN JASMANI
(FLEXIBELITY, STRENGTH, and MUSCULAR ENDURANCE)


Pengukuran Fleksibilitas
Fleksibilitas mengacu pada kemampuan individu untuk menggerakkan tubuh dan bagian-bagiannya melalui selebar gerak yang kurus mungkin tanpa menimbulkan ketegangan dengan artikulasi dan otot lampiran. Pengukuran Fleksibilitas termasuk latihan fleksi (di mana sudut tubuh dan artikulasi yang menurun melalui gerakan) dan ekstensi latihan (di mana sudut tubuh dan artikulasi meningkat melalui gerakan).
Fleksibilitas atlet dapat diukur dengan menggunakan sit and reach test dan modified sit and reach test
a.Tes duduk dan jangkau (sit and reach test)
Tujuan : Untuk mengukur fleksibilitas batang tubuh dan sendi panggul.
Validitas : face validity
Reliabilitas : 0.92
Fasilitas dan alat : (1) lantai padat dan rata, serta (2) banmgku/kotak berskala cm
Petugas : Peserta tes duduk di lantai dengan kedua kaki lurus menempel pada kotak tanpa alas kaki. Selanjutnya, pelan-pelan bungkukkan badan dengan posisi lengan lurus ke depan sejauh-jauhnya menempel mistar dan sikap ini dipertahankan selama tiga detik. Peserta tes diberi kesempatan dua kali.
Penilaian : Skor terjauh dari dua kali kesempatan dicatat sebagai skor dalam satuan cm.


Pengukuran Kekuatan
Kekuatan sering diakui oleh pendidik fisik sebagai faktor terpenting dalam pelaksanaan keterampilan fisik. Sementara kekuatan mungkin secara umum didefinisikan sebagai kekuatan otot yang diberikan terhadap objek bergerak dan tak tergoyahkan, yang terbaik adalah diukur dengan tes yang membutuhkan salah satu upaya maksimum pada suatu gerakan atau posisi. Dua jenis kontraksi otot yang paling sering diukur dalam kelas-kelas pendidikan jasmani bersifat dinamis (isotonik) kontraksi dan statis (isometrik) kontraksi.

TES BACK DINAMOMETER

Tujuan : Untuk mengukur seberapa besar kekuatan otot pinggang yang dimiliki oleh setiap peserta tes back dynamometer.
Sasaran : Siswa SD, SMP, dan SMA (yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan).

Petugas :
Ketua : Andrie Dedi B.
Wakil : Dian S.
Anggota : Tegar Adi dan Afifah Isna

Satu orang bertugas sebagai pencatat hasil
Satu orang bertugas mengawasi alat yang akan digunakan (backdinamometer)
Satu orang bertugas mengawasi dan mengukur kecondongan punggung sebesar 30°
Satu orang bertugas mencopot dan memasang rantai pada alat backdinamometer.

Alat dan fasilitas:
Backdinamometer
Sudur sebesar 30° (bisa terbuat dari triplek atau kertas lkarton yang tebal)
Blangko penilaian
Alat tulis

Petunjuk umum teknis:
1.Mempersiapkan teste
2.Persiapan alat-alat yang digunakan (backdinamometer dan sudut 30º)

Petunjuk teknis:
Tester memanggil teste, dan kemudian menyuruh teste betdiri di atas alat backdinamometer
Petugas menturuh teste untuk memegang pegangan alat backdinamometer, dan menyuruh teste untuk agak membungkuk hingga terbentuk sudut 30º, dengan posisi kaki harus lurus (tidak boleh ditekuk).
Sebelumnya tester mencopot dahulu rantai yang terhubung pada alat backdinamometer, dan setelah sudut 30º terbentuk maka rantai harus dipasang kembali pada alat backdinamometer.
Kemudian tester menyuruh teste untuk menarik pegangan alat backdinamometer dengan menggunakan kekuatan otot punggung kalau bisa sampai punggung tegak.
Maka akan keluar angka yang tertera pada alat back dynamometer.

Skorring
Pada saat teste menarik tuas yang terhubung pada backdinammeter, maka monitor kecil yang ada pada backdinamometer akan menunjukkan suatu angka.
Pada saat menarik tuas pada backdinamometer, angka yang tertera pada monitor harus berjalan perlahan dan konstan.
Apabila angka yang ada pada alat backdinamometer tersendat atau berhenti sejenak, maka tes dihentikan dan angka yang didapat pada saat sendatan pertamalah yang dicatat sebagai hasil.
Tes diulang sebanyk 3 kali.


PUSH UP

Tujuan : Untuk mengetahui tingkat kekuatan tangan setiap individu
Sasaran : Mahasiswa PJK 2008 Off BA, Jurusan Ilmu keolahragaan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang.

Petugas : Kelompok
Ketua : Dian S.
Wakil : Andrie Dedi B
Anggota : Tegar Adi dan Afifah Isna

Pembagian tugas
Satu orang bertugas sebagai pencatat hasil
Satu orang bertugas sebagai penghitung (memegang Telekonter)
Satu orang bertugas sebagai pengawas apakah gerakanya benar atau salah

Peralatan :
Telecounter
Matras
Kertas pencatat hasil
Alat tulis

Petunjuk umum teknis:
Pakaian OR lengkap
Persiapan alat-alat yang akan digunakan dalam Tes
Melakukan pemanasan, khususkan pada bagian tubuh yang akan digunakan dalam materi tes yang akan dilakukan (lengan)

Petumjuk teknis:
1.Sikap awal adalah tengkurap diatas matras dengan kedua lengan ditekuk disamping dada, posisi tungkai hanya ujung jari kaki dan paha, serta tubuh harus menempel diatas matras.
2.Dimulai dengan aba-aba “go”
3.Selanjutnya secara perlahan, tubuh diangkat keatas sampai lengan lurus, pada saat lengan sudah lurus tubuh harus tetap dalam keadaan lurus, pantat dan lutut harus ikut terangkat dan tidak boleh menekuk.
4.Pada saat gerakan mengangkat, tubuh harus serentak bergerak keatas
5.Tangan dan ujung jari kaki menjadi tumpuan saat tubuh berada diatas.
6.Selanjutnya adalah gerakan kebawah atau turun, gerakannya adalah dengan menekuk kembali kedua lengan
7.Pada saat gerakan turun, keadaan tubuh harus serentak bergerak turun dan tetap lurus
8.Setelah sampai dibawah, posisi tubuh sama dengan sikap awal
9.Gerakan tersebut dilakukan secara berulang-ulang sesuai dengan kemampuannya (semampunya berapa)
10.Diakhiri dengan aba-aba”stop”
11.Tes dilakukan 3x dengan istirahat diantaranya

Gambar:



Matras Telekonter



Kertas Pencatat Hasil dan Alat Tulis
PERALATAN
Skoring :
Pertama pastikan individu dalam posisi yang tepat sebelum tes di mulai
Penilaian diambil ketika kedua lengan mulai diluruskan hingga benar-benar lurus dan tubuh terangkat, kemudian kembali ke posisi awal
Setiap satu rangkaian dilakukan dengan benar maka individu mendapatkan skor satu
Jika pantat atau lutut tidak ikut terangkat ketika gerakan mengangkat atau gerakannya kurang serentak maka indivdu tidak mendapatkan skor
Kegiatan di akhiri setelah menurut pengawas individu tersebut dirasa sudah tidak mampu melakukan gerakan dengan benar (misalnya karena kelelahan)
Tes dilakukan sebanyak 3x dan diambil hasil yang terbaik


Muscular endurance
Daya tahan otot dapat bersifat dinamis dan statis di alam menyangkut kemampuan otot untuk mengulang gerakan identik tekanan, atau untuk mempertahankan gelar tertentu ketegangan selama periode waktu. Pada dasarnya tiga jenis tes daya tahan otot. Masing-masing jenis dapat bersifat relatif atau absolut relatif tes daya tahan di mana otot-otot bekerja dengan proporsional amour, kekuatan beban maksimum dari partikel, kelompok otot atau dengan proporsi: jumlah berat badan. Uji ketahanan mutlak membutuhkan satu set beban bagi semua subjek tanpa hubungan tertentu dengan kekuatan maksimum dari masing-masing individu atau berat tubuhnya.
Pengukuran daya tahan otot
a.Tes angkat badan siku tekuk
Tujuan : Untuk mengukur daya tahan otot lengan dan bahu
Jenis kelamin : Khusus untuk atlet putri
Validitas : face validity
Reliabilitas : 0,99
Petugas : Petugas yang diperlukan adalah pemandu tes, dan pencatat waktu.
Pelaksanaan : Peserta tes berdiri tegak lurus dibawah palang, berpijak pada bangku dengan kedua tangan berpegangan selebar bahu menghadap ke depan. Dengan bantuan dorongan kedua kaki, peserta tes mengangkat badan ke atas sampai berada dalam posisi bergantung siku ditekuk, dagu berada sedikit di atas palang dan sikap ini dipertahankan salama mungkin.
Penilaian : Waktu yang berhasil dicapai peserta tes untuk mempertahankan sikap tersebut dan dicatat dalam satuan detik. Hasil yang diperoleh selanjutnya dikonversikan pada table di bawah.


b.Tes Chin Ups (chin ups test)
Tujuan : Untuk mengukur daya tahan otot lengan dan bahu
Jenis kelamin : Khusus untuk atlet putri
Validitas : face validity
Reliabilitas : 0,87
Petugas : Petugas yang diperlukan adalah pemandu tes, dan penghitung skor..
Pelaksanaan : Peserta tes berdiri tegak lurus dibawah palang, berpijak pada bangku dengan kedua tangan berpegangan selebar bahu menghadap ke depan. Peserta tes melakukan gerakan mengangkat badan ke atas hingga dagu melewati palang dan sikap ini dilaksanakan sebanyak mungkin.
Penilaian : jumlah gerakan yang berhasil dilakukan dengan sempurna dihitung sebagai hasil akhir peserta tes.
DAFTAR PUSTAKA

Rusli, Lutan. 1999. Sistem Monitoring Evaluasi dan Pelaporan (SMEP). Jakarta: Komite Olahraga
Wells, KF & Dillon, EK (1952). The sit and reach. Wells, KF & Dillon, EK (1952). Yang duduk dan jangkauan. A test of back and leg flexibility . Research Quarterly , 23. Sebuah tes punggung dan kaki fleksibilitas. Research Quarterly, 23. 115-118. 115-118.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar